Angin Menerangi Gelap Malam Mereka
Sesuai dengan kemajuan zaman yang semakin lama semakin banyak
jumlah manusia di dunia ini dan secara langsung akan mengakibatkan semakin
banyak kebutuhan yang harus disediakan oleh manusia tersebut. Di antara kebutuhannya,
ketersediaan energy listrik merupakan termasuk yang paling utama guna membantu
kepentingan manusia. Karena hampir semua peralatan dan aktivitas manusia memerlukan
energy litrik. Sebagai contoh, peralatan rumah tangga memerlukan energy listrik,
penerangan, dan lain sebagainya.
Energy listrik yang bagaimana yang dibutuhkan zaman modern ini?
Tentunya energy listrik yang terbarukan, yang berasal dari proses alam yang
berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan energy listrik. Selain
itu juga energy listrik yang ramah lingkungan, artinya tidak mencemari
lingkungan sekitar.
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam. Saking
kayanya bahkan seperti dalam penggalan lagu, “tongkat kayu dan batu jadi
tanaman”. Batu pun bisa jadi tanaman di Indonesia. Seharusnya semua kekayaan
alam Indonesia juga bisa dijadikan sumber energy listrik. Contohnya adalah angin.
Angin bisa dijadikan sumber energy listrik yang terbarukan. Dengan memanfaatkan
kecepatan angin menjadi sumber energy listrik.
Pemanfaatan angin menjadi energy listrik ini khususnya untuk
menerangi saudara-saudara kita yang masih belum menikmati listrik dari PLN.
Karena daerahnya memang sulit untuk disalurkan energy listrik langsung dari
PLN. Mereka harusnya memiliki pembangkitan sendiri, yaitu dengan memanfaatkan
kecepatan angina yang berhembus di daerah tersebut.
Beberapa waktu kemarin saya diberi kesempatan berkunjung ke
LAN (Lentera Angin Nusantara) pusat pengembangan energy terbarukan, yaitu angin.
Kebetulan saya bertemu dengan pendirinya, Pak Ricky Elson. Yang akhir-akhir ini
namanya mencuat, beliau adalah ahli dalam mesin-mesin listrik, kuliah di
jepang, kerja di Jepang, dan memilih kembali ke Indonesia untuk membangun
Indonesia.
Saya pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Melalui kuliah
umum kecil-kecilan yang beliau sendiri menyampaikan tentang pengenalan
teknologi pemanfaatan angin, saya banyak bertanya tentang angin di Indonesia. Angin
di Indonesia ini memang angin-anginan, maka dari itu perlu diteliti, daerah
mana saja yang memiliki kecepatan angin yang cukup untuk menghasilkan energy listrik.
Berdasarkan sumber, daerah yang memiliki kecepatan rata-rata angin
di atas 3 m/s banyak ditemui pada pesisir Selatan Jawa, Sumatera, dan pulau-pulau
di Indonesia bagian timur. Kenapa harus diatas 3 m/s? karena turbin dan
generator yang didesain oleh Pak Ricky bisa bekerja pada kecepatan angin
minimal 3 m/s. Beliau menamai turbin angin ini “the sky dancer” yang kalau
dalam Bahasa Indonesia adalah penari langit. Karena turbin ini suka menari di
atas langit digerakkan angin yang mampu menerangi gelap malam mereka.
Turbin angin ini adalah hasil dari Pak Ricky anak bangsa
Indonesia, yang memiliki efisiensi paling tinggi di dunia, bisa bekerja pada
kecepatan angin yang rendah. Kuncinya adalah pada generatornya yang memiliki
teknologi cogging-less. Dengan adanya teknologi maka rotor dapat diputar tanpa
hambatan (sangat mulus) (dengan tangan
sekalipun!) angin ini mampu
berputar pada kecepatan
angin rendah. Teknologi lain yang membedakannya denga turbin angin lain
adalah teknologi furling. Teknologi ini dimaksudkan sebagai
sistem pengamanan generator dan
baterai. Bila baterai
dalam kondisi penuh, maka
turbin angin akan
secara otomatis mengerem/berhenti berputar
dengan cara menghindar dari arah
datangnya angin. Ekor turbin seakan
menari untuk mengarahkan
badan turbin menghindari dari
arah datangnya angin dan turbin pun berhenti berputar. Dan bila baterai sudah
bisa diisi kembali maka ekor turbinkembali
badannya ke arah
angin. Oleh karena itulah, turbin
ini memiliki nama (Sang Penari Langit).
Kenapa memilih angin yang dimanfaatkan sebagai energy listrik?
Jika matahari yang dimanfaatkan, paling kita bisa memasangnya saja. Jelas pak
Ricky. Dan ada beberapa keunggulan pembangkit listrik tenaga angin :
1. Secara ekonomi, turbin
angin ini murah
2. Mudah dan dapat
dikembangkan
3. Menjangkau daerah
terpencil
4. Mudah diterima masyarakat
5. Dampak lingkungan yang
sangat rendah
Penari langit ini sudah menari di langit Sumba menerangi gelap
malam saudara kita di sana. Bahkan beberapa desa sudah bisa menikmati energy listrik
dari penari langit Pak Ricky.
Namun yang sangat disayangkan adalah kemana perusahaan yang
katanya menyediakan ataupun mendistribusikan listrik ke masyarakat yaitu PLN? Kemana?
Kenapa tak cepat menanggapi teknologi ini? Kenapa bukan PLN yang bekerja sama
membangun pembangkit listrik tenaga angin di pulau Sumba? Justru perusahaan
lain yang membangunnya. Pemerintah pun seolah menutup mata.
Oleh karena itu, dalam rangka memperingati hari listrik
nasional yang ke-69 melalui blog yang sederhana ini, izinkan saya menyampaikan
kepada PLN agar lebih memperhatikan lagi teknologi yang mampu merubah sumber
daya alam Indonesia menjadi energy listrik guna memenuhi kebutuhan energy listrik
nasional. Khsusunya yang asli bikinan anak negeri. Agar kelak PLN mampu
menerangi seluruh pelosok nusantara. Aamiin.
Selamat ulang tahun kepada PLN, semoga semakin sukses, semoga
semakin bersih dari korupsi, semoga pelayanannya semakin baik, semoga listrik
bisa dinikmati saudara kita di sana.
Referensi :
Pengenalan Pemanfaatan Teknologi Angin, LAN
Referensi :
Pengenalan Pemanfaatan Teknologi Angin, LAN
Angin Menerangi Gelap Malam Mereka
Reviewed by Unknown
on
10:07:00 PM
Rating: 5
