Penempatan Berbasis Kesempatan
Akhirnya surat undangan dari kantor wilayah tentang pembagian SK pengangkatan muncul juga, salah dua yang ditunggu oleh siswa OJT. Yess, salah satunya adalah full payment. Siswa OJT dari berbagai unit berduyun-duyun datang ke kantor wilayah pada Rabu pagi hari dan dikumpulkan dalam sebuah ruangan pada acara coffee morning kanwil. Acara coffee morning diawali dengan yel-yel angkatan 56, 57, 58 yang sebentar lagi mennerima SK dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne PLN, Mars PLN. Selanjutnya arahan dari Bapak GM, dan ditutup dengan diskusi tentang pertanyaan 'sampai kapan PLN ada?'. Tiga orang perwakilan menyampaikan pendapatnya berkenaan dengan pertanyaan tersebut. Acara selanjutnya adalah penyerahan SK pensiun dan SK pengangkatan. Tiga orang perwakilan dari siswa OJT secara simbolis menerima SK pengangkatan di acara coffee morning tersebut.
Setelah acara coffee morning berakhir, seluruh siswa OJT dikumpulkan kembali diruangan sebelahnya duduk sesuai dengan urutan yang telah disebutkan. Di depan siswa adalah para pimpinan yang di wilayah dan area, mulai dari Bapak GM, Manajer Bidang, dan Manajer Area. Diawali dengan arahan dari bapak GM, kemudian dari bapak MB T&D. Prosesi pembagian SK pun dimulai, nama yang disebutkan maju kedepan menerima SK dilanjut bersalaman dengan bapak-bapak manajer. Setelah semua menerima SK, ada penyampaian dari Bapak MB SDM. Beliau menyampaikan terkait dengan dua orang yang pindah penempatan sesuai SK Kantor Pusat, hal yang disampaikan pada intinya adalah bahwa dua orang yang pindah ini bukan karena mereka OJT di kantor wilayah dekat dengan SDM lantas dipindahkan ke Jawa, tetapi karena ada dari Kantor Pusat menilai bahwa mereka berdua adalah talent pool, dari awal samapta, diklat, sampai OJT itu dipantau dan mengkonfirmasi kepada unit yang bersangkutan. Point pentingnya adalah talent pool.
Setelah itu, para manajer meninggalkan ruangan. Yang mendampingi pegawai baru adalah ibu DM beserta stafnya dengan mengawalinya memberi kesempatan kepada pegawai baru untuk menyampaiakan kesan pesan pada saat OJT di unit. Tiga orang perwakilan menyampaikan kesannya selama OJT. Tiba-tiba diantara puluhan pegawai baru itu ada seorang yang mengangkat tangannya dan menyampaikan hal berikut,
"Mohon maaf sebelumnya apabila yang bersangkutan merasa tersinggung (dua orang yang pindah dan bapak SDM), mengomentari apa yang disampaikan oleh Bapak MB SDM, bahwa dua orang yang penempatannya pindah adalah yang dilihat oleh kantor pusat sebagai talent pool, dari samapta, diklat, sampai OJT itu dilihat, dan disini itu ada dua orang yang dipantau pusat. Sejauh yang dialami, sepertinya tidak ada pemberitahuan tentang talent pool di forum-forum selama proses prajabatan yang menerangkan bahwa apabila siswa dinilai talent pool akan ditempatkan di wilayah yang nyaman dalam artian Jawa. Jadi kenapa tiba-tiba ada penilaian tentang talent pool? Apasih kriteria-kriteria yang harus dimiliki agar bisa mendapatkan predikat talent pool? Kemudian apakah ada bukti-bukti bahwa mereka berdua adalah memang talent pool? kalau bapak menyampaikan seperti itu seolah-seolah meng underestimate kan yang lain, seolah-olah yang lain tidak talent pool, apa buktinya kalau yang lain tidak talent pool? Atau jangan-jangan terbalik. Melihat dan merasakan sendiri, temen-temen yang di Pusat Listrik masih OJT rela mandi oli, yang di niaga rela waktu liburnya (sesuai edaran OJT) digunakan untuk agresif marketing survey pelanggan, apalagi yang di jaringan atau teknik yang jam pulang dan waktu liburnya tak menentu, Sabtu Minggu kadang ada pekerjaan, sampai tengah malam dini haripun masih di lapangan, sampai jam 3 dinihari masih ikut jointing SKTM. Apakah teman-teman diatas tidak layak disebut sebagai talent pool? Kami memang anak-anak kemarin sore, tapi bukan berarti kami manggut-manggut begitu saja terhadap apa yang disampaikan orang tua kami. Sudah menjadi rahasia umum kalau dipindahtugaskan itu ada 3 tangan yang menjadi faktor penyebabnya kalau menurut teman, garis tangan, campur tangan, dan tanda tangan. Bapak MB yang terhormat alangkah lebih baiknya jika tidak usah melebihkan, cukup sampaikan selamat atas pindahnya, memang sudah rejekinya. Bukankah itu enak untuk didengar? Sehingga tidak melukai hati kami. Meskipun kami mengerti tujuan bapak menyampaikan hal tersebut adalah sebagai orang MB SDM yang memberikan motivasi, tapi kenyataannya justru malah terbalik. Kalau memang kepindangan teman saya berdua itu adalah disebabkan 3 tangan, ini menimbulkan banyak pertanyaan di benak kami. Saya jadi ingat, dulu pada saat kami akan berangkat ke unit masing-masing ada yang mengatakan bahwa OJT sekarang ini manja-manja pengennya di tempat yang nyaman. Sekarang jadi muncul pertanyaan, sebenernya siapa yang manja apakah teman saya yang kalau pulang kampung harus naik pesawat 3-4 kali jika dirupiahkan sama dengan P1 bahkan bisa lebih atau manajemen SDM yang manja? Yang karena ada hubungan tertentu memuluskan penempatan seseorang tidak sesuai OJT. Apakah masih relevan program ini disebut sebagai OJT berbasis penempatan? Atau lebih relevan disebut sebagai penempatan berbasis kesempatan. Terima kasih ibu dan bapak yang memperjuangkan kami untuk bisa menjadi bagian dari PLN. Mohon maaf apabila lancang dalam hal ini. Semoga semangat keterbukaan terus digaungkan sesama anggota perusahaan".
Berapa lama dari OJT ke pemberian SK?
ReplyDeleteSetiap angkatan pasti ada yg begitu, rezeki tiap orang sudah ada yg mengatur, legowo saja biar tidak sampai merusak hati kita, siapa tau jodoh kita ada di daerah penempatan
ReplyDelete