Dibalas 5X Lipat


Suatu sore, hari dan tanggalnya kurangg tahu persis, lupa. Sehabis kuliah, saya berniat main ke rumah bibi di Soreang Indah Kab. Bandung. Tanpa sms ataupun telepon terlebih dahulu kepada bibi saya, bahwa saya mau main ke rumahnya.
Kebetulan bus damri masih ada, saya naik damri yang ke Leuwipanjang. Bus ini favorit, apalai untuk kalangan mahasiswa, karena dengan jarak tempuh yang lumayan jauh, Ledeng -  Leuwipanjang hanya bayar Rp. 2000,- untuk yang ekonomi dan Rp. 3000,- untuk yang AC. Sebenarnya yang membedakannya adalah kalau yang ekonomi itu mobilnya udah tua dan bobrok, tempat duduknya keras, asap knalpotnya dan kurang nyaman, sedangkan yang AC itu mobilnya bagus, cukup baru, tempat duduknya pun empuk dan nyaman. 

Okeh, akhirnya tiba di terminal Leuwipanjang. Turun dan istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.

Hari sudah semakin sore, saya langsung naik angkot yang ke Soreang. Di tengah perjalanan, tepatnya daerah Kopo, saya sms kepada bibi, “Bi ing, saya mau main ke rumah”. Beliau menjawab, “Kapan mar?”. “Sekarang” balas saya lagi. Beliau juga jawab lagi, “udah berangkat belum mar?”. Saya jawab lagi, namun kali ini saya berbohong, saya jawab seperti ini, “belum berangkat, masih di kostan” padahal udah nyampe Kopo. Kemudian akhirnya bibi saya bilang begini, “yaudah mar, mainnya besok aja soalnya di rumah lagi gak ada siapa-siapa”.

Akhirnya, setelah baca sms yang terakhir, saya turun di depan Miko Mall yang di Kopo. Sebelum pulang lagi, saya sempatkan sekedar jalan-jalan di Miko Mall dan sekitarnya. Setelahh puas mengelilingi dan melihat sekitar Miko mall, akhirnya saya naik angkot yang ke Leuwipanjang. Turun di depan terminal Leuwipanjang. Saya berjalan melewati suasana yang cukup sepi di dalam terminal, tiba-tiba ada yang memanggil, “dek, dek, sini” karena gak ada siapa-siapa, jadi saya menghampirinya. Kemudian laki-laki paruh baya itu berkata, “dek, tolongin bapak, bapak habis dari Banten dan bapak kena musibah dipukulin orang” sambil memperlihatkan lukanya. Namun  karena gelap, jadi gak terlalu kelihatan. Laki-laki itu melanjutkan perkataannya, “bapak mau pulang, tapi bapak gak ada uang”. “ Ongkosnya berapa pak, buat pulang?” jawab saya. Laki-laki itu menjawab, “20ribu aja dek”. Saya jawab lagi, kebetulan di kantong hanya ada sekitar kalo gak salah 20ribuan, “saya adanya 10ribu pak, soalnya yang 10ribu lagi buat saya pulang”. “oh yaudah, makasih dek”jawab laki-laki itu sambil mengambil uang 10ribu. Setelah kejadian itu, saya langsung naik angkot dan pulang ke kostan.

Ke esokan harinya, tepatnya sore hari, sedekah yang tadi, langsung dibalas sama Allah. Subhanallah. Jadi gini ceritanya, pagi-pagi ada sms yang kurang lebih isinya seperti ini, “Mar, lagi ada di kostan gak?” sms ini dari bibi saya yang tadi. Lalu kubalas,”ada bi ing, kenapa?”. Beliau jawab lagi, “bi ing mau nitip motor, soalnya mau ke Subang”. Setelah motor udah dititpin di kostan saya, beliau berangkat ke Subang.
Sore harinya, beliau sms, “mar, bi ing udah di depan gerlong”. Langsung saya keluar dengan mengendarai motor bibi saya. Kemudian saya kasih kunci dan motornya. Dan sebelum beliau pulang, beliau berkata, “Ini mar buat jajan” sambil ngasih uang 50ribuan kepada saya. “terima kasih bi ing” ucap saya sambil ngambil uang tersebut. Beliau langsung pulang ke Soreang.
Subhanallah, saya sedekah 10ribu dapetnya 50ribu jadi dibalas 5x lipat. Kan biasanya satu kebaikan itu dibalas dengan 10 kebaikan artinya 10x lipat. Kenapa saya Cuma dapetnya 5x lipat? Mungkin yang 5x lipatnya lagi buat bekal di akhirat ataupun buat mencegah bala. Aamiin. :)

“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya”.
(Q.S. Al-An’aam [6]: 160)  

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan“.
 (Q.S. Al-Baqarah [2]: 245) 

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui“.
 (Q.S. Al-Baqarah [2]: 261)

Terima kasih yang sudah membaca, semoga bermanfaat. Mohon maaf apabila ada kesalahan  baik penulisan maupun kata-kata. Masih harus banyak belajar :)

Jangan lupa follow @umar_wijaksono :D


No comments:

Powered by Blogger.