Aku Papua
Seperti
tahun lalu, acara pembukaan mabim (masa bimbingan) cakabumi 28 bersamaan dengan
milangkala (ulang tahun) KABUMI yang ke-28. Cakabumi 28 adalah calon anggota
KABUMI UPI angkatan 28. Acara tersebut dilaksanakan pekan lalu, 06 Oktober 2013
di gedung kebudayaan UPI (Ampitheater). Pada konsep awalnya, acara milangkala
tidak disatukan dengan acara pembukaan mabim, yaitu dari jam 10. 00 WIB sampai
12.00 WIB itu adalah acara milangkala KABUMI yang ke-28, yaa seperti acara
reuni anggota KABUMI semua angkatan, dari angkatan 1 sampai 27. Namun karena
yang hadir sedikit, tidak banyak sesuai yang diharapkan, akhirnya acara
milangkala di mulai sebelum jam 13.00 WIB, kemudian dilanjut dengan acar
pembukaan mabim cakabumi 28.
Acara
pembukaan mabim diisi oleh penampilan dari beberapa anggota KABUMI yang menampilan
tarian-tarian dari beberapa daerah di Indonesia, materi tentang profil KABUMI
beserta prestasi-prestasinya, juga penampilan angklung yang menjadi ciri khas
dari KABUMI sejak dulu. Saya sendiri sebagai anggota KABUMI 27 turut
berpartisipasi dalam acara tersebut, selain sebagai panitia juga sebagai artis,
hehe J
yaitu pemain angklung.
Sesuai
dengan tema acaranya yaitu “Gelar Aksi Khazanah Budaya Nusantara”, Budaya
Nusanara, pemain angklung diharuskan memakai pakaian adat yang mewakili daerah
dari ujung barat Indonesia sampai ujung timur Indonesia. Satu persatu pakaian
adat diambil oleh pemain angklung lain, tinggal beberapa pakaian adat yang
belum diambil. Saya yang terakhir melakukan fitting pakaian, disuruh memilih
antara pakaian dari papua atau pakaian sisingaan. Ternyata ada satu teman lagi
yang belum mengambil pakaian, dan dia milih pakaian sisingaan. Jadi, saya yang
disuruh pake pakaian asal papua itu -_-. Berpikir sejenak.
Sebenarnya
sih malu, bukan karena pake pakaian papua nya tapi karena badan saya yang
ceking -_-. Kan kalo pakaian papua tubuh bagian atas tidak ditutupi, yaaa
keliatan badan saya yang cekingnya itu loooh. Tetapi sebagai seorang yang
professional *halah, kaya udah jadi artis aja lu*, dan karena saya suka yang
aneh-aneh dan pengen tampil beda, saya ambil saja pakaian itu dengan terpaksa
dan berat hati.
Pada
hari H nya, semua pemain yang akan tampil sudah mengenakan pakaiannya
masing-masing, hanya saya sendiri yang belum mengenakan. Yaa, kan mereka
pakaiannya ribet, kalaupun nggak ribet juga tertutup buat cowok-cowoknya,
apalagi yang cewek harus make up dulu lagi, jadi mereka berhias diri dari awal.
Kalo saya kan tinggal lepas baju, lepas jeans, masukin rok khas papua terus
pake topi deh.
Ketika
sebentar lagi acara dimulai, barulah saya kenakan pakaian asal papua tersebut. Orang-orang
disekitar melihat dan tersenyum kepada saya, entah itu meledek atau mengagumi
:o. yang cowok-cowok lagi, menertawakan dengan terbahak-bahak. Sial,
kamfreet -_-.
Nah,
disinilah saya baru menyadari, ternyata ada manfaatnya juga berpakaian papua.
Bisa merasakan bagaimana mengenakan dan seolah-olah menjadi orang papua. Dan
itu hanya didapatkan disini. Manfaat atau hikmah lainnya adalah ternyata banyak
juga yang minta foto dengan saya yang mengenakan pakaian papua ini. Dan yang
minta adalah kebanyakan cewek. :D, berasa jadi artis #ehhh :D. Bahkan ada juga
yang minta saya untuk dipotret melalui kamera handphone nya. :D. Coba saja, kalo
saya memakai pakaian yang lain, mungkin tidak akan ada orang minta foto bareng
saya :D.
Berikut
adalah foto-foto saya bareng fans :D yang diperoleh dari berbagai sumber.

Dua kata “Aku Papua”. Thanks for KABUM UPI. :*
Bagi
anda yang ingin mengundang penampilan dari KABUMI dalam acara apapun, bukan
hanya kesenian tradisional saja, untuk kesenian modernnya pun ada, silahkan
kunjungi websitenya www.kabumi-upi.org.
Terima
kasih :)
Follow
@umar_wijaksono
No comments: