Kenapa Harus Saling Menyudutkan?
Baiklah,
kali ini ane mau ngomongin sedikit tentang politik. Yah sedikit, karena politik
itu luas. Karena juga yang ane tahu tentang politik hanya sedikit. Sebenarnya ane
masih belum minat yang namanya politik. Karena katanya politik itu kotor, politik
itu keji, yang tadinya kawan menjadi lawan, yang menghalalkan segalam macam
cara demi sebuah kekuasaan. Namun walau bagaimanapun kita tidak bisa terlepas
yang namanya politik dalam kehidupan ini. Yaps, politik ada di sekitar kita. Politik
dekat dengan kita. Kita sendiri yang tidak menyadarinya. Kalau bukan kita yang
peduli sama politik, lantas siapa lagi? Apakah mau politik diperebutkan lagi
oleh orang-orang yang tidak benar dan tidak bertanggung jawab? Bukan, bukan ini
sebenarnya yang mau ane bahas. Ane mau bahas ini nih.
Pemilihan
umum (pemilu) 2014 tinggal menghitung beberapa bulan lagi. Setiap partai
politik mempunyai strateginya tersendiri dalam menarik suara masyarakat. Ada yang
berkampanya secara nyata melalui kendaraan, ada yang melalui spanduk, poster,
stiker, melalui media elektronik, media massa, dan yang baru-baru ini adalah
melalui media sosial. Masyarakat kita sudah mengenal apa itu media sosial. Media
sosial yang dulunya difungsikan untuk bersilaturrahim dengan orang-orang jauh
kini merambah menjadi media marketing, media berbagi, media kampanye pemilu.
Ada yang
menarik dari temline-temline yang ane liat di jejaring sosial, semisal
facebook, twitter, blog, website dan lain sebagainya. Ada salah satu partai
yang sepertinya pengen unggul dalam pemilu nanti. Yaaa, sebenarnya semuanya
juga pengen unggul sih. Yang menariknya adalah ini
kenapa harus menyudutkan pihak lain? Apakah itu yang namanya politik? Saling menyudutkan
dan mencari kesalahan-kesalahan orang lain? Padahal sudah jelas islam tidak
menganjurkan untuk menjelek-jelekkan orang lain, terlebih lagi sesama muslim.
Kalau memang
ingin menarik masyarakat, yaaaa unggulkanlah diri sendiri, nggak usah
menyudutkan pihak lain. Alangkah lebih baiknya kita sebagai muslim tidak saling
meyudutkan, terlebih lagi yang disudutkannya adalah sesama muslim. Apalagi yang
menyudutkannya adalah partai islam yang dikenal dengan dakwah-dakwahnya. Tapi kok
bisa-bisanya mereka menyudutkan orang lain?
Ini nih
salah satu berita yang muncul di temline facebook ane.
Perhatikan judul beritanya. Ini sepertinya menyudutkan jokowow. Kalau memang beritanya tentang para gubernur Indonesia yang berprestasi dan hafal Al-Qur’an, yaaaa nggak perlu ditulis “Sorry, Jokowi Nggak Termasuk”. Cukup dengan “Inilah Para Gubernur Indonesia Berprestasi dan Hafal Al-Qur’an”. Seolah-olah ini menyindir jokowow.
Kenapa bisa seperti itu yaaah? Apakah karena kepopuleran jokowow sehingga mereka takut dalam pemilu? Atau apa yang menyebabkan seperti itu? Ane sendiri nggak tau permasalahannya gimana. Tapi yang jelas berita-berita seperti ini yang muncul di temline ane. Dan kalaupun memang pihak jokowow yang lebih dulu menyudutkan, yaaa alangkah lebih baiknya jika tidak menyudutkannya kembali. Tapi dengan mengunggulkan diri sendiri.
Ane bukan pendukung ini, pendukung itu. Ane juga bukan pendukung jokowow. Ane cuma prihatin
aja sesama muslim kok saling menyudutkan.
Sekian dulu ngomongin politiknya. Oh iya, mohon
maaf yee kalau ada yang tersinggung dengan tulisan ini J. Ane
nggak bermaksud buat menyinggung. Ini unek-unek ane aja kok tentang
berita-berita di temline. Sekali lagi, maafin ane yaaah J. Dan
sebenarnya ane dukung kok yang berbau dakwah. Beneran deh.
Terakhir, coba perhatikan firman Allah SWT
berikut ini:
”Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al Hujuraat [49] : 12)
Semoga, ane dan semua yang baca tulisan ini dijaga oleh Allah dari
menjelek-jelekkan orang lain. Aamiin :)


Follow @umarwijaksono
No comments: