Hikmah Qurban
Dalam Islam kita kenal dua
hari raya, Idul Adha dan Idul Fitri. Namun yang akan dibahas adalah Idul Adha
yang jatuh pada Bulan Dzulhijjah tepatnya tanggal 10. Bulan ini merupakan salah
satu bulan yang bersejarah bagi umat Islam. Karena, di bulan ini kaum muslimin
dari berbagai belahan dunia melaksanakan rukun islam yang kelima, yaitu ibadah
haji.
Selain ibadah haji, pada
hari raya Idul Adha ini, kaum muslimin dianjurkan untuk menyembelih binatang
kurban bagi yang mampu. Anjuran ini bermula dari kisah penyembelihan Nabi
Ibrahim kepada puteran Nabi Ismail As.
Banyak hikmah yang bisa
kita ambil dari kisah Nabi Ibrahim As dan kita juga bisa mengapllikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari. Nabi Ibrahim diuji oleh Allah SWT, dengan
ditangguhkannya keturunan atau anak selama bertahun-tahun. Namun ketika Nabi
Ibrahim mempunyai keturunan, yaitu Nabi Ismail, beliau diuji lagi oleh Allah
untuk menyembelih putera nya Nabi Ismail. Nabi Ibrahim dituntut untuk memilih
antara melaksanakan perintah Tuhan atau mempertahankan buah hati dengan
konsekuensi tidak mengindahkan perintah-Nya. Sebuah pilihan yang cukup
dilematis. Namun karena didasari ketakwaan yang kuat, perintah Tuhanpun
dilaksanakan. Dan pada akhirnya, Nabi Ismail tidak jadi disembelih dengan
digantikan seekor domba. Legenda mengharukan ini diabadikan dalam al Quran
surat al Shaffat ayat 102-109.
Sebenarnya, ujian mengenai
keturanan ini, dialami juga oleh Nabi yang lain. Bahkan, keturunannya itu
durhaka, yaitu Nabi Nuh dan Nabi Adam.
Seperti dalam firman-Nya :
وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ
إِلَى رَبِّي سَيَهْدِين
"Dan Ibrahim
berkata:"Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan
memberi petunjuk kepadaku.” (Q.S. Ash Shafaat : 99).
Nabi Ibrahim terus
berikhtiar, baik ikhtiar kepada Allah maupun ikhtiar kepada dirinya sendiri.
Ikhtiar kepada Allah, beliau selalu berdo’a :
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ
الصَّالِحِينَ
"Ya Tuhanku,
anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang
saleh." (Q.S. Ash Shafaat : 100)
Ada juga do’a yang
dipanjatkan oleh Nabi Zakaria :
"Ya
Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya
Engkau Maha Pendengar doa." (Q.S.
Ali Imran : 38)
Kita bisa memanjatkan do’a ini, agar diberikan oleh keturunan yang baik dari sisi-Nya.
Kita bisa memanjatkan do’a ini, agar diberikan oleh keturunan yang baik dari sisi-Nya.
Kisah penyembelihan Nabi
Ismail ini juga memperingatkan kita, bahwa apa yang Allah berikan kepada kita,
suatu saat nanti akan diambil lagi oleh-Nya. Termasuk harta kita, yang dibawa
nanti hanyalah ibadah kita kepada Allah SWT.
Sumber
: Wisata Hati
No comments: