Kagum atau Cinta ?

Pernahkah anda merasakan sesuatu yang berbeda atau sesuatu yang tidak wajar terhadap lawan jenis? Kemudian anda bertanya-tanya rasa apakah yang saya rasakan atau alami saat itu? Apakah cinta atau hanya sekedar kagum? Saya pun pernah merasakannya. Mari kita bahas bersama.

Menurut Lynn Harris, penasehat hubungan yang menulis buku He Loved Me, He Loves Me Not, jatuh cinta dan kagum pada seseorang hanya dipisahkan oleh garis tipis. Bahkan tak jarang keduanya datang secara bersamaan.

Menurut seorang murabbi yang pernah teman saya tanyakan kepadanya, bahwa jika kita merasakan rasa kepada seseorang, namun kita tidak bisa mengungkapkan dan mendeskripsikan mengapa kita bisa merasakan seperti itu, itulah yang dinamakan cinta. Dan ketika kita merasakan rasa kemudian mampu menungkapkan mengapa kita bisa merasakannya, itulah rasa kagum. Cinta itu wilayahnya emosi bukan definisi, begitu kata seorang ustadz. Jadi, jika kita memiliki rasa kemudian kita mampu mendefiniskan rasa itu, maka itu baru sebatas kagum bukan cinta. 

Dan biasanya kekaguman itu hanya sesaat, namun lama-kelamaan rasa kagum itu berbuah menjadi cinta. Tetapi masalahnya tidak semua orang seperti itu. Ada seseorang yang dengan kagum kemudian menjadi cinta, ada juga yang hanya merasa kagum saja tanpa merasa cinta. Jadi, ketika kita merasa kagum, jangan hakimi bahwa kita cinta, tetapi jalani secara perlahan sampai kita yakin kalau kita benar-benar cinta bukan kagum lagi. 

Wallahu A’lam :) 

Follow @umar_wijaksono