Nonton Wayang

Dalam rangka peringatan Dies Natalis Universitas Pendidikan Indonesia ke-59, selain acara penghargaan yang diberikan Rektor kepada dosen dan karyawan berprestasi baik di tingkat provinsi maupun nasional, juga mempersembahkan pergelaran wayang golek dengan menghadirkan dalang kondang Asep Sunandar Sunarya pada 21 Oktober 2013 lalu di Aula Gymnasium UPI Bandung.

Sebagai mahasiswa UPI dan ingin ikut merayakan peringatan Dies Natalis kampus sendiri, gue nonton pergelaran ini. Juga sedang tidak kegiatan dan tugas,  gue sempatkan nonton wayang. Dan yang paling penting adalah ini pergelaran wayang golek pertama kali yang gue tonton :D. iya, dari dulu sampai sekarang gue belum pernah nonton wayang secara langsung, dan mumpung ini ada kesempatan untuk nonton apalagi nama dalangnya tidak asing di telinga gue.

Berangkat bareng seorang temen, cowok sih -_-. Baru di depan pintu masuk perasaan gue udah enggak enak. Dan benar perasaan itu, pergelarannya menggunakan campuran bahasa, tapi lebih banyak bahasa sunda nya -_-. Iya, memang gue orang jawa barat tepatnya orang Cirebon, tapi kan tumbuh besar dilingkungan yang memakai bahasa jawa, jawa Cirebon. Terus juga orang-orang Tasik, Garut, Bandung dan lain-lainnya menyebut orang Cirebon itu orang jawa bukan orang Jawa Barat yang seharusnya bisa berbahasa sunda -_-.

Masuk Gymnasium malu-malu, mulai duduk paling belakang terus nambah maju ke depan, dan akhirnya duduk kedua paling depan, hehe. Bukan apa-apa, karena gue nggak bawa kacamata waktu itu, jadi harus nonton di depan biar keliatan wayang-wayang yang dimainkannya. Dan berharap bisa ketemu langsung atau melihat lebih dekat yang namanya rektor :D. Selama kuliah yang udah semester 5 ini, gue belum pernah ketemu langsung sama rektor sendiri. Dan sekali-kalinya ketemu itu pas acara MOKA KU UPI 2 tahun yang lalu -_-. Mungkin di antara temen-temen gue juga merasakan sama seperti ini, bahkan ada yang lebih parah, nama rektor sendiri nggak tahu -_-. Parahkan? Sebenarnya siapa yang salah yah? Mahasiswa atau rektornya? :D Mari kita bertanya pada satpam yang berjaga :D

Ternyata bukan gue sendiri yang susah payah mengartikan apa yang dikatakang dalang, di belakang gue juga ada orang yang nggak bisa bahasa sunda, malah dia lebih parah dari gue :D. kalo gue kan sedikit-sedikit bisa, walaupun loading artinya lama. Yang dibelakang gue, harus selalu nanya ke teman sebelahnya dulu untuk mengartikan apa yang dikatakan dalang :D. Jadi nasib kami berdua sama, kalo ada yang nggak ngerti nanya dulu ke teman sebelah, baru bisa mengerti -_-. Ketika orang-orang ketawa, gue pun ikut ketawa, padahal nggak tau apanya yang lucu -_-. Kemudian nanya ke temen artinya apa, baru ketawa yang sebenar-benarnya, karena ngerti lucunya di mana :D.

Banyak sekali obrolan-obrolan yang disampaikan dalang, bermacam-macam, kritik, nasehat agama, membanggakan upi, dan lain-lain yang semuanya dibungkus secara menarik, sehingga penonton tidak merasakan jenuh, terbukti dengan antusiasme penonton yang besar. Bahkan penonton maju ke depan pas di depan panggung, duduk lesehan menikmati pergelaran wayang tersebut. Namun karena keterbatasan gue yang belum fasih dan belum mengerti bahasa sunda, jadi sedikit yang bisa gue ceritakan. Yang paling inget adalah, Indonesia dikenal dunia internasional itu bukan karena teknologinya yang canggih, tetapi dikenal karena budaya dan pariwisatanya. Maka dari itu marilah kita lestarikan budaya-budaya nusantara, jangan sampai terulang kembali kejadian budaya kita diklaim oleh Negara tetangga gara-gara rakyat Indonesianya yang cuek atau tidak peduli dengan budaya sendiri, dan lebih bangga dengan budaya-budaya asing. Ada hikmahnya juga kejadian budaya nusantara yang diklaim Negara tetangga, kita jadi lebih menghargai yang namanya batik dan berbondong-bondong memakai batik, yaa minimal setiap satu minggu sekali memakai batik :). Dan juga setiap ada acara resmi kita merasa bangga dengan mengenakan batik asli Indonesia :).

Segitu aja ceritanya, makasih yang udah baca tulisan ini dari awal sampai akhir, semoga bermanfaat. Akhir kata ‘Cintai Produk-Produk Indonesia’ #ala iklan :D

Follow @umar_wijaksono 

5 comments:

  1. Replies
    1. hahaa baca postingan2 kk' bikin ngakak terus :D
      paraah k', apa lagi kaya saya yg di kampus daerah ga' tau nama + belum pernah liat rektor sendiri (h)

      Delete
    2. parah ini, rektor sendiri nggak tau [-(
      apalagi beliau nggak aktif di dunia maya, membuat mahasiswa tak mengenalnya :-?

      Delete
    3. nasib kampus daerah k' ;(
      bener banget kk'.. seharusnya punya akun pribadi yah k'??? :p

      Delete
    4. iya, kayak gubernur jabar, presiden, walikota bandung [-(

      Delete

Powered by Blogger.