Impian
Milikilah impian! Karena
impian bak bahan bakar yang akan membakar semangat hidup kita. Tanpa impian
hidup kita menjadi monoton dan tak berwarna. Tanpa impian hidup kita akan
stagnan, tidak akan bergerak, karena tidak mempunyai tujuan dalam hidupnya.
Seorang pemuda sedang
berdiri tepat di pinggir jalan. Datanglah taksi, kemudian pemuda itu
menyetopnya, hendak pergi. Ketika sudah berada di dalam taksi, sang sopir pun
bertanya ke pemuda tersebut, “mau ke mana mas?” Pemuda itu menjawab, “ke mana
aja pak”. Pak sopir pun terdiam bingung karena pemuda itu tidak mempunyai
tujuan.
Seperti itulah ketika kita
tidak memiliki sebuah impian dan tujuan hidup. Hidup kita tidak terarah dan
tidak mencoba untuk lebih baik dari sebelumnya. Namun impian akan tetap menjadi
impian jika kita tidak berusaha untuk mewujudkannya. Bukan seberapa besar
impian kita, tapi seberapa besar usaha kita untuk mewujudkan impian tersebut.
Langkah kecil mewujudkan impian tersebut adalah ceritakan mimpi itu ke orang
lain. Dan ada dua tanggapan dari mereka, yang pertama adalah mendukung impian
itu, dan yang kedua adalah mencemooh impian tersebut dan menganggapnya
mustahil. Dan tanggapan yang kedua yang berbahaya. Tetapi jadikanlah kedua
tanggapan tersebut sebagai motivasi tersendiri dalam mewujudkan impian. Tak
lupa minta do’a orang tua. Berani bermimpi berani melangkah.
Setiap orang memiliki
impian, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Dan impian jangka panjang
saya sudah tertulis dalam ’99 Impianku’. Salah empatnya adalah Soemarko Group,
Yayasan Pendidikan Gratis, Sedekah Super Block, dan #IndoneisaMemberi. Selain
Soemarko Group, ketiga impian itu inti, pokok dan tujuannya adalah untuk kemaslahatan
dan kesejahteraan masyarakat, pemberdayaan umat.
Berawal dari keprihatinan
saya melihat anak-anak di sekitar rumah saya. Yang notabene adalah anak-anak
yang pendidikannya kurang. Hati ini tergerak ingin mengajar mereka. Mengajar
ngaji, seni, mimpi, dan yang lainnya yang setidaknya bisa membuat mereka
bahagia dan membuat mereka nyaman ketika belajar. Yang kelak akan membawa
mereka kepada kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Dari sinilah saya
bermimpi memiliki sebuah perpustakaan dan tempat belajar gratis buat mereka dan
jika Tuhan mengizinkan berkembang menjadi sebuah yayasan pendidikan gratis.
Aamiin. Itulah salah satu impian tervenomenal saya di tahun 2013 ini untuk
beberapa tahun yang akan datang.
Saya juga mempunyai
impian, tapi sebenarnya impian ini adalah impian seorang bapak yang pernah saya
lihat di acara talkshow di salah satu televisi nasional. Beliau mengatakan,
“saya punya mimpi bisa membangun sebuah mall yang keuntungannya 100%
disedekahkan, digunakan untuk kemaslahatn dan kesejahteraan masyarakat”.
Inilah, saya ingin melanjutkan mimpi bapak tersebut dan mewujudkannya bersama
teman-teman saya.
Pak Anies Baswedan dengan
‘Indonesia Mengajar’ nya, Ust. Yusuf Mansyur dengan ‘Indonesia Berjam’ah’, Mas
Ippho dan yang lainnya dengan ‘Indonesia Berdaya’, dan Umar Wijaksono dengan
“INDONESIA MEMBERI”. Belum ada konsep untuk #IndonesiaMemberi ini, tapi
pokoknya tidak jauh berbeda dengan yang diatas, yang inti dan tujuannya adalah
pemberdayaan umat.
No comments: