Tips Sesat Menghadapi SBMPTN
Bagi gue ngadepin SNMPTN atau kalau sekarang SBMPTN
itu hal yang menyenangkan. Ehhh salah, maksudnya hal yang paling menyedihkan. Menyedihkan,
karena ketika yang lain dengan asyik mengerjakan soal, gue asyik merenungi
soal.
Menghadapi SBMPTN itu seperti halnya menghadapi
masalah hidup ini. Nggak ada soal yang salah, ada juga jawabannya yang salah.
Nggak ada masalah yang salah, yang salah adalah cara kita menyikapi masalah
tersebut. Seharusnya meminta jawaban atas masalah tersebut hanya kepada yang
Maha Menyelesaikan masalah, Allah SWT. Bukan kita memikirkan jawaban atas
masalah tersebut. Masalah itu bukan hanya dipikirkan, tapi juga didizikirkan.
Ngadepin SBMPTN itu kayak ngadepin cewek, susah
susah gampang. Jadi perlu strategi-strateginya sendiri. Kalau cewek yang lo
taksir itu agak cuek, yaa lo harus tau triknya buat ngedeketin dia. Jangan
salah strategi, bisa-bisa gatot, gagal total. Sama kayak soal SNMPTN, jenis
soal itu bermacam-macam, ada yang sulit, ada yang sulit, dan ada yang sulit.
Yaps, bagi gue nggak ada yang gampang. Dalam menjawab soal pun demikian, ada
kalanya soal tersebut dijawab pake logika, ada juga pake ngitung kancing baju,
ada juga sesuka lo.
Buat lo yang mau ikutan SBMPTN, ada beberapa tips
yang bakal gue bagi. Tips ini terbagi dalam 3 tahap, yang pertama tahap
persiapan, yang kedua tahap pelaksanaan, dan yang terakhir tahap penantian.
Cekidot . . .
1. Persiapan
Dalam melakukan sesuatu hal, perlu adanya
persiapan, agar apa yang akan dilakukan terencana dan terarah. Yang harus lo
lakuin dalam tahap persiapan adalah :
2. Berdoa
Yaps. Hal pertama kali yang harus lo lakuin adalah
berdo’a. Kenapa harus berdo’a dulu? Seperti ketika minjam sandal teman, harus
minta izin ke orangnya dulu kan? Sama juga kayak orang yang meminang anak
orang, harus minta izin dulu kan sama orang tuanya? Nah, begitu juga dengan SBMPTN,
dan segala yang ada di alam semesta ini, ada yang punyanya. Dia lah yang
Memilikinya, Tuhan Yang Maha Esa. Jadi, sebelum ngadepin yang namanya SBMPTN,
lo harus berdoa dulu, minta izin dulu, biar diridhoi oleh-Nya.
3. Buat Jadwal
Menurut kaka kelas gue di SMA yang masuk UI, tips
mengahadapi ujian-ujian masuk perguruan tinggi negeri adalah salah satunya
membuat jadwal tersendiri. Jadwal belajar maksudnya. Agar belajarnya terarah
dan teroganisir. Misal, pagi jam 7 sampe jam 8, satu jam belajar Tes Potensi
Akademik, terus dhuha dulu. Sorenya atau malamnya belajar lagi buat mata
pelajaran yang lain. Pokonya dibuat jadwal sedemikian rupa yang bisa buat lo
nyaman ketika belajar. Sebenarnya tips ini nggak gue lakuin, tapi karena ini
baik gue bagikan aja. Yaah, karena gue orang yang nggak terjadwal kalau belajar
yang seperti itu.
4. Belajar
Kalau udah doa dan buat jadwal, sekarang belajar
deh. Cara belajarnya terserah lo, yang penting yang bisa buat lo nyaman dan
mengerti materinya atau soal-soalnya. Beda karakter beda cara belajar. Kalau
udah tau karakter-karakter seseorang dan mengenali karakter dirinya sendiri itu
akan jauh lebih enak metode apa yang tepat buat belajar. Agar belajarnya
menghasilkan. Mendapatkan sesuatu dari hasil belajarnya. Minimal tau judul yang
dipelajari.
Belajar menyelesaikan soal-soal tahun lalu. Buku
yang tahun lalu bisa dibeli atau bisa minjam aja ke teman yang udah masuk.
Minjam ke kakak kelas juga bisa.
Kalau dari gue, ada tips buat yang belum bisa
belajar sendiri mengerjakan soal-soal, apalagi yang nggak ikut bimbel. Coba deh
belajar bareng mereka, mereka yang dianggap pintar dalam hal ini atau mereka
yang ikut bimbel. Mereka mungkin lebih mengerti kisi-kisi soalnya nanti, atau rumus
cepat menyelesaikan soal. Biar setidaknya ada sedikit pencerahan buat
mengahadapinya. Siapa tau lo tertular pintarnya mereka.
5. Cari Informasi
Sambil belajar, berdoa, lo juga jangan diem aja.
Cari informasi mengenai universitas atau jurusan yang mau diambil.
Universitasnya gimana? Akreditasi jurusan yang mau diambil itu apa? Peminatnya
banyak atau nggak? Kesempatannya berapa persen? Passing grade nya berapa? Cari
informasinya. Cari info juga tentang soal-soal yang tahun lalu.
Gimana cari informasinya? Zaman sudah memasuki era
digital, teknologi canggih. Hanya dengan sekali klik terbukalah semua
informasi, internet. Atau yang lebih enak bisa nanya ke saudara, kaka kelas
atau teman yang udah kuliah di universitas tersebut. Kalau yang di
daerah-daerah yang nggak terjangkau internet, bisa dari media cetak. Atau yaah,
ke kota dulu sesekali buat nyari info.
Pelaksanaan
Oke, baiklah. Kalau udah persiapan, tahap
selanjutnya adalah pelaksanaan. Pelaksanaan ini mulai dari rumah, berangkat, sampai
selesai mengerjakan soal dan pulang.
1.Minta Doa Orang Tua
Sebelum berangkat, walaupun kebiasaannya nggak
mandi, untuk yang satu ini plisss mandi dulu, biar keliatannya nggak
jelek-jelek banget. Ada pencerahannya sedikitlah. Dan yang paling penting
adalah biar nggak ganggu peserta yang lain dalam kelas gara-gara bau aseeem
belum mandi, bau jigong. Setelah itu, siapin deh semua peralatan tulis yang
dibutuhkan dan masukin ke tas. Kayak pensil 2B, penghapus, pengeruk pensil,
papan, kartu tanda peserta, kalau perlu penggaris, buat ngegambar kalau nggak
bisa ngerjain soal. Jangan sampe minjam ke yang lain, bisa repot.
Kalau udah beres semua, baru salaman dan minta do’a
restu orang tua. Karena do’a orang tua itu mujarab. Terlebih lagi untuk
anaknya.
“Tiga do’a mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu
doa orang tua, do’a orang yang bepergian (safar) dan do’a orang yang didzolimi”
(HR. Abu Daud)
“Tiga doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua,
doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir” (HR. Al Baihaqi)
2. Bismillah
Setelah sampai di tempat ujian, bergegas cari
ruangan dan tempat duduk sesuai nomor peserta. Jangan sampai tertukar, dan
jangan berharap dapat tempat duduk di paling belakang. Karena nggak ada
pengaruhnya. Untuk yang satu ini tempat duduk tidak menentukan prestasi.
Berharaplah bersebelahan dengan orang yang enak diajak bicara, nambah teman,
apalagi kalau lawan jenis. #eaaah modus.
Biasanya sebelum membagikan soal dan LJK, petugas
atau pengawas memberikan sedikit instruksi. Kemudian membagikan soal-soal dan
LJK kepada peserta sambil mengecek berkas pendaftaran.
Nah, sebelum ngisi biodata, baca lafadz basmallah
dulu. Dan sebelum mengerjakan soal-soal baca lafadz basmallah dan baca doa
dulu, pake bahasa Indonesia juga nggak apa-apa. Semoga diberikan kemudahan,
kecerdasan dan ketenangan dalam mengerjakan soal-soal. Aamiin
3. Tidak Mencontek
Bukan gue ngelarang nyontek, tapi ini benar-benar
nggak ada kesempatan buat nyontek. Semuanya sibuk dengan soalnya masing-masing.
Selain itu juga orang-orang asing, nggak enak kalau pertama kali ketemu, tapi kesannya
nggak bisa ngerjain. Emang nggak bisa ngerjain. Yaa, pura-pura bisa aja. Dan
kalau semuanya sudah diawali dengan kecurangan, maka hasil yang akan diperoleh
tidak akan berkah. Itu yang paling penting. Jadikan ini sebagai ajang nunjukin
kemampuan lo yang sebenarnya bahwa semuanya bisa dilakukan dengan jujur. Jangan
nyontek, percaya diri aja. Nyontek aja jangan, apalagi pake joki-jokian, nggak
banget deh menurut gue. Nggak ada ceritanya kalau pake joki. Gue bisa nyeritain
ini karena dulu nggak pake joki, karena nggak mampu bayar joki. Dan bisa jadi
pas kuliah, bukan lo yang kuliah tapi pake joki lagi. Sebanarnya ini hidup lo
atau hidup joki lo sih?
4. Jangan Ragu-Ragu
Agama juga menyuruh meninggalkan yang ragu-ragu.
Nah, ngerjain soal juga harus yakin, kalau yang ragu-ragu mending nggak usah
dijawab. Karena kan sistem penilaiannya benar mendapatkan nilai +4, salah
bernilai -1, dan nggak dijawab bernilai 0. Yaa, kira-kira presentase ragu-ragu
dan yakinnya berapa persen? Daripada jawabannya masih ragu-ragu, benar atau
nggak nya? Nggak usah dijawab, dikosongin aja, biar nggak mengurangi nilai, -1
5. Pilih Yang Mudah
Dulu
Yaps. Ini
sudah biasa dilakukan hampir seluruh siswa, mengerjakan soal yang mudah
terlebih dahulu. Karena kalau didahului dengan yang susah, pikiran pusing
duluan. Dan yang sebenarnya soal itu mudah dianggap susah karena pikirannya
sudah tidak tenang. Gue juga ngejawab soalnya yang mudah dulu, yang nggak ada
hitung menghitungnya.
6. Alhamdulillah
Sebaik-baik aktivitas adalah yang dimulainya dengan
bacaan basmallah dan diakhiri dengan bacaan hamdallah, Alhamdulillah. Sebagai
wujud syukur terhadap Tuhan yang telah memberikan kesempatan untuk bisa mengikuti
dan mengerjakan soal-soal SBMPTN.
7. Langsung Pulang
Ingat, habis itu langsung pulang ke rumah. Jangan
keluyuran kemana dulu. Pulang, taroh barang-barang dulu biar nggak berat,
salaman sama orang tua dan minta do’a juga. Kalau udah pulang dan ngasih kabar
orang tua, barulah pergi lagi juga nggak apa-apa.
Penantian
Sekarang masuk ke tahap penantian, penantian
pengumuman SBMPTN. Semuanya terasa lega ketika sudah melakukan semampu yang
kita bisa. Proses sudah dilakukan, waktunya untuk menunggu hasil.
1. Berdoa
Do’a itu penting. Do’a itu ibadah. Kita hanya bisa
berdo’a, karena semuanya adalah kekuasaan-Nya. Kalau Dia berkehendak tidak ada
yang mustahil.
“Apabila Dia
menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu” (QS. Yasin : 82)
Berdo’alah, jangan ragu-ragu. Dan berdo’alah agar
diberikan yang terbaik menurut-Nya, bukan menurut kita. Menurut kita baik belum
tentu baik untuk kita. Tapi menurut Dia baik, sudah pasti baik buat kita.
2. Pasrah atau
Tawakal
Setelah berbagai proses dilakukan, langkah terakhir
yang dilakukan adalah pasrah atau tawakal kepada Allah SWT. Dia lah yang Maha
Kuasa atas segala sesuatu. Manusia hanya bisa berencana, Tuhan yang menentukan.
Dan pasti setiap kejadian ada hikmah atau pelajaran yang bisa kita ambil. Baik
itu diterima ataupun nggak diterima, terimalah dengan hati yang sabar.
Bersyukurlah baik diterima maupun nggak diterima. Karena bukan bahagia yang
membuat kita bersyukur, tapi bersyukurlah yang membuat kita bahagia J.
3. Bersedekahlah
Bisa dijajal amalan sedekah, pengalaman gue.
Sedekah deh dan berdo’a kepada-Nya bisa masuk perguruan tinggi. Loh kok
sedekahnya ngarep gitu? Yaaa nggak apa-apa, kan ngarepnya juga sama Dia. Dia
juga yang nyuruh kita berharap kepada-Nya. Manusia yang tidak berharap kepada
Tuhan adalah manusia yang sombong. Tapi ingat niat yang pertama adalah
mengharap ridho-Nya. Kalau belum ikhlas gimana? Udah sedekah dulu aja. Ikhlas
nggak ikhlas yang penting sedekah. Kalau belum ikhlas berarti nggak sedekah
gitu? Kapan sedekahnya kalau nunggu ikhlas?
Ada ungkapan dari seorang bijak: “Mungkin bukanlah
keikhlasan ketika bersedekah itu yang akan dilihat sebagai sebuah kebajikan,
melainkan usaha seorang hamba untuk meraih keikhlasan dalam bersedekah itulah
yang akan dicatat sebagai sebuah kebajikan yang besar”. Sedekah terang-terangan
boleh nggak? Boleh. Sedekah sembunyi-sembunyi boleh nggak? Boleh. Yang nggak
boleh itu terang-terangan nggak sedekah. Ini saran dari beberapa guru tentang sedekah, salah satunya adalah Ust. Yusuf Mansyur, Ipho Santosa.
Tips Sesat Menghadapi SBMPTN
Reviewed by Unknown
on
9:49:00 AM
Rating: 5
