Sisi Lain Final ISL 2014
Sebagai
laki-laki rasanya tak keren kalau tak menyukai sepak bola. Yaaa, meskipun
ketampanan seseorang tidak diukur dari klub sepak bola. Setidaknya seorang
cowok sudah mengapresiasikan dirinya melalui sepak bola. Maka dari itu gue udah
ngerasa keren, karena udah menyukai sepak bola. Tetapi gue nggak terlalu
fanatik. Meskipun tak selamanya pertandingan klub kesayangan gue tonton. Jarang
sekali gue nonton bola sendirian, kata iklan “Jangan nonton bola tanpa kacang
garuda”. Makanya gue mau nonton bola kalau nontonnya rame – rame da nada kacang
garuda, minimal ada satu teman, biar greget. Klub favorit gue yang luar negeri
itu Real Madrid. Sejarah panjang kenapa bisa suka Real Madrid. Berawal dari
main bola crincing, 11 tutup bola yang dijadikan pemain bola. Saat itu gue
milih klub Real Madrid yang menjadi 11 tutup botol tersebut. Klub Negara yang
gue suka tentunya Indonesia, meskipun prestasinya tak sehebat bulu tangkis
Indonesia. Klub daerah favorit gue tentu saja sebagai warga Jawa Barat yang
baik, PERSIB.
Terlebih
lagi ketika tim sepak bola tersebut adalah dari daerahnya, dari Negaranya, dan
akan bertanding di final. Rasanya ‘kudu’ nonton deh. Masa kalah sama kaum hawa
yang begitu antusias. Teriak – teriak ke pemainnya.
Berbicara
tentang sepak bola Indonesia tidak terlepas dari system yang dipakainya.
Pasalnya beberapa kali system liga sepak bola di Indonesia berubah, dari yang
seperti liga – liga besar dunia berubah menjadi sistemnya dibagi menjadi dua
wilayah. Sebenarnya gue lebih setuju sistemnya seperti liga dunia, kemudian
ditambah copa Indonesia. ISL musim ini memakai sistemnya dua wilayah, yang
memiliki kelebihan juaranya ditentukan di akhir musim, tak seperti liga dunia
yang kadang – kadang sebelum akhir pun sudah ada juaranya.
Prestasi
yang cukup membanggakan bagi warga Jabar adalah dua tim dari Jawa Barat, Pelita
Bandung Raya dan PERSIB Bandung masuk ke semifinal. Namun Pelita Bandung Raya
harus mengakui keunggulan PERSIPURA di semifinal. Dan satu tim lagi PERSIB
Bandung yang sempat tertinggal lebih dulu 0 – 1 oleh AREMA bisa menyamakan skor
di 10 menit terakhir pertandingan, dan akhirnya memenangkan pertandingan dengan
skor 3 – 1 di babak 2 x 15 menit.
Artinya
final ISL musim ini mempertemukan PERSIB Bandung melawan PERSIPURA Jayapura
yang rencanya akan diselenggarakan di GBK, namun ada beberapa hal maka dilaksanakan
di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
Supporter PERSIB
siap membirukan stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang. Yang dikenal bobotoh PERSIB ini sampai ada
yang menggadaikan barang berharganya demi nonton langsung tim kesayangannya.
PERSIB Bandung yang haus gelar membuat warga Jawa Barat sangat berharap, ‘ngotot’ PERSIB menjadi juara ISL musin ini,
2014. Walikota Bandung sendiri mengintruksikan kepada warga Bandung dan
seiktarnya untuk mengadakan nobar di setiap RW. Di beberapa daerah Bandung pun
menyelenggarakan noba akbar. Bahkan bukan Bandung saja mungkin di Jawa Barat,
seperti Cirebon menyelenggarakan nobar.
Ketika
warga Jawa Barat dan Bandung sangat berharap bahkan mungkin ‘ngotot’ PERSIB
jadi juara. Sementara warga Jayapura dan sekitarnya pun berharap juara, tapi
sepertinya tak sengotot warga Jabar, karena mereka sudah sering menjadi juara
ISL ini. Sepertinya begitu. Bahkan masih banyak dari saudara – saudara kita di
Jayapura yang boro – boro mikirin
PERSIPURA, malah mikirin makanan, air bersih. Belum bisa menikmati listrik.
Sehingga nobar adalah angan – angan belaka. Kalaupun pengen nonton tim
kesayangannya harus jalan kaki berpuluh – puluh kilometer.
Menurut
kacamata gue, sebenarnya pertandingan ini lebih ke arah jati diri PERSIB yang
haus gelar. Ingin mengatakan bahwa ini loh kita ‘PERSIB’ masuk final dan insya
Allah juara. Perkataan tersebut gue rasa bukan ditujukan kepada PERSIPURA
tetapi pada rival abadinya, terlebih mereka 8 besar pun tak lolos. Dengan
dibuktikan kekhawatiran apabila final ISL diselenggarakan di stadion Gelora
Bung Karno Jakarta, ditakutkan ada keributan bukan dengan supporter mutiara
hitam, tapi dengan supporter ibu kota.
Demikianlah
analisis Bung Marno, dari kostan Gerlong Nomor 31 Bandung menyampaikan untuk
anda.
Salam
olahraga.
Bung Marno
(Umar Wijaksono)
Sisi Lain Final ISL 2014
Reviewed by Unknown
on
2:30:00 PM
Rating: 5
.jpg)