Berkah Mendeley


Perkenalan dengan Mendeley berawal dari skripsi. Dosen pembimbing kami , Pak Ade Gafar mengharuskan mahasiswa bimbingannya menggunakan aplikasi Mendeley dalam pengerjaan skripsi. Beliau menjelaskan aplikasi Mendeley ini akan mempermudah kalian dalam mengerjakan skripsi terutama dalam citasi dan bibliography. Alhasil semua mahasiswa bimbingannya lebih kenal dengan Mendeley.
Mendeley is a free reference manager and academic social network. Mak yout own fully-searchable library in seconds, cite as you write and read and annotate your PDFs in any device
Beliau mengajukan menjadi Mendeley Advisor. Pengajuannya disetujui oleh pihak Mendeley. Sebagai Mendeley Advisor yang baru, beliau diharuskan workshop yang tujuannya mengenalkan Mendeley. Berdasarkan pengajuan event, Mendeley mengirimkan souvenirnya langsung dari Belanda berupa goodie bag, ballpoint, notebook, dan stiker. Workshop pertamanya ini dilaksanakan di Lab. Elektronika Dasar (ELDAS) DPTE FPTK UPI. Pesertanya adalah rekan-rekan beliau. Pada awalnya saya pun ikut mendaftar sebagai peserta melalui komentar atas postingan beliau di facebook. Akan tetapi saya diminta untuk membantu beliau bukan menjadi peserta. Saya diajak untuk membantu mempersiapkannya, mendampingi beliau dalam memberikan materi Mendeley, apabila ada peserta yang kurang paham dengan materinya. Inilah awal dari mengenal lebih dekat dengan Mendeley.

Selanjutnya saya selalu diajak beliau untuk membantu dalam memberikan pelatihan Mendeley. Mahasiswa bimbingan beliau termasuk saya membantu pelatihan Mendeley di Sekolah Pascasarjana UPI. Bukan main, pesertanya adalah para guru besar, kandidat guru besar, dan juga calon doktor. Satu dari kami mendampingi satu peserta. Saya kebagian mendampingi Prof. Fuad kalau tidak salah, hehe. Guru besar UPI dalam Bahasa Inggris. Ada rasa bangga dapat berbagi manfaat Mendeley kepada civitas akademik Universitas Pendidikan Indonesia.

 

Puncaknya adalah ketika beberapa akademisi dari IPB Bogor berkunjung ke UPI untuk belajar Mendeley ke Pak Ade, dosen kami. Kami mempersiapkan ruangan pelatihan Mendeley untuk tamu yang jauh-jauh dari Bogor ke Bandung. Semuanya sudah siap, tamu sudah duduk rapih, proyektor pun sudah siap. Beberapa menit kami tunggu, pak Ade tak kunjung datang. Akhirnya kami menemui beliau di ruangannya.
“Pak, sudah siap, mereka sudah di ruangan lt. 5”
“Bukannya kamu mar yang ngisinya” jawab beliau.
“Oh saya pak yang ngisinya, bukan bapak”
“Kamu aja, kamu kan udah terlatih membimbing professor di UPI, hehe, sekalian belajar juga” jawab beliau dengan senyuman khasnya.
“Baik pak”.
Kaget bukan kepalang, saya kira beliau yang memberikan materinya. Eh ternyata saya yang disuruh beliau untuk mengisinya. Seperti kata Pak Dadang, harus siap, pokoknya siap dulu saja. Yaa, saya harus siap.
Tanpa persiapan yang matang dan dengan sedikit pengalaman berbicara di depan, saya beranikan diri untuk berbagi manfaat penggunaan Mendeley kepada bapak dan ibu peserta. Gugup jelas, gemetar iya. Pasalnya takut bicara saya tidak sopan, tidak formal karena mereka adalah guru-guru saya. Mereka jauh lebih berpengalaman, jam terbangnya pun sangat jauh jika dibandingkan dengan saya. Saya yang baru seumur jagung, bahkan belum lulus sudah berani berbicar di depan dosen dan calon doctor dibidangnya masing-masing.



Alhamdulillah sekitar dua jam terlewati, selesailah pelatihan Mendeley. Saya bisa bernafas lega. Namun beberapa menit kemudian pesan singkat masuk dari bapak tadi yang mengikuti pelatihan Mendeley, meminta untuk mengirimkan foto ketika pelatihan ke Pak Ade. Bapak tersebut juga melalui pesan singkatnya mengkritik presentasi saya agar lebih diperbaiki lagi bahasanya. Baik pak, nanti saya perbaiki lagi.
Minggu-minggu berikutnya, beberapa tamu yang merupakan rekan dari pak Ade berkunjung ke Lab. Elektronika Industri (ELIND) DPTE FPT UPI. Kebanyakan dari pascasarjana UPI. Mereka belajar Mendeley dan penulisan artikel ilmiah. Kami membantu mendampingi peserta dalam menggunakan Mendeley.
Suatu waktu pak Ade meminta kepada saya untuk menggantikannya memberikan pelatihan Mendeley di FPEB UPI.
“Mar, hari Rabu ada undangan pelatihan Mendeley di FPEB, saya nggak bisa hadir karena harus ke Jakarta menghadiri kegiatan guru berprestasi. Kamu aja yang ke sana, nanti ada Pak Bowo yang akan mengubungi” pinta beliau.
“Baik pak” jawab saya singkat.
Pak Bowo menghubungi saya melalui pesan singkat untuk memberikan pelatihan Mendeley hari Rabu jam 1 siang di FPEB. Saya ajak Sopian sebagai partner dalam pelatihan Mendeley. Sebelum jam 1 motor diparkirkan di parkiran FPTK, kemudian kami berjalan kaki menuju gedung FPEB. Sesampainya di FPEB melalui pesan singkat menyuruh kami menemuinya di ruang Prodi BME (Business Management Education) / Pendidikan Manajemen Bisnis.
Kami berbincang sebentar dengan beliau di ruang kaprodi BME mengenai kedekatan beliau dengan Pak Ade, mengenai seminar internasional dan banyak hal lainnya. Seperti yang saya katakana kepada beliau pelatihan Mendeley membutuhkan waktu sekitar dua jam. Kemudian ketika jam menunjukkan angka 13.45, kami masuk ke sebuah ruang rapat dekan FPEB. Meja dan kursi paling depan dengan sebuah layar putih yang akan menampilkan presentasi Mendeley telah disiapkan.
Peserta yang hadir pada kegiatan tersebut adalah dosen-dosen FPEB khusunya prodi BME. Saya memulainya dengan pendahuluan yang telah dirancang sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan masalah teknis dalam menggunakan aplikasi Mendeley. Saya hanya berbicara teknik, karena untuk masalah penulisan artikel ilmiah belum waktunya bagi saya. Yang lebih berhak berbicara tentang penulisan artikel ilmiah adalah Pak Ade. Jadi, saya hanya berbicara teknis menggunakan aplikasi Mendeley. Mulai dari membuat akun, instalasi Mendeley, mencari referensi yang valid, membuat highlight dan note, membuat citasi dan bibliography secara otomatis dan sebagainya. Di akhir sesi, saya memberikan cara untuk mendapatkan referensi yang berbayar secara gratis.
Sekitar pukul 16.00 alhamdulillah kegiatan selesai. Sebelum pulang, Pak Bowo mengundang kami kembali untuk melatih Mendeley kepada mahasiswanya BME minggu depan.
“Iya mar, minggu depan nanti kesini lagi yah, kenalin mahasiswa FPEB dengan Mendeley. Nanti dikabari lagi tanggal dan waktunya” Pak Bowo.
“Baik pak, mari pak pulang duluan”
“Iya mar, makasih yaah”
“Sama-sama pak”
Minggu berikutnya dikabari kembali oleh Pak Bowo untuk memberikan pelatihan Mendeley kepada mahasiswa manajemen bisnis jam 1 di FPEB. Seperti biasa, saya mengajak sopian sebagai partner menemui Pak Bowo di ruangannya. Sambal menunggu beliau,
“Kak, kalau pelatihan Mendeley lagi bisanya kapan?” Tanya seorang mahasiswi yang kebetulan ada di ruang prodi.
Hari ini aja belum selesai, udah nanya pelatihan lagi. Alhamdulillaah.
“Kapan aja insya Allah bisa”
Kemudian kami menuju ke ruangan. Mahasiswanya yang lumayan banyak dengan tempat kurang begitu luas membuat semuanya harus sedikit berdesakan. Seperti pada pelatihan-pelatihan sebelumnya, saya memulainya dengan pendahuluan. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan materi cara menggunakan Mendeley untuk mempermudah dalam mengerjakan skripsi. Sekitar dua jam, kegiatan hari itu selesai. Alhamdulillah.



Hari berikutnya, tanpa ada kabar sebelum jam 12 siang. Sekitar jam 1 siang lebih tiba-tiba ada telepon masuk. Terdengar dari seberang suara perempuan.
“Kak, sudah di FPEB? Ini mahasiswanya Pak Bowo yang mengundang untuk pelatihan Mendeley”
“Belum masih di FPTK” jawab saya sekenanya.
“Ditunnggu yaah secepatnya kak di FPEB, teman-teman sudah pada kumpul di aula FPEB”.
“Oke oke”.
Persiapan seadanya, dengan langkah tergesa saya berlari kecil menuju aula FPEB. Sampai di aula, semuanya belum dipersiapkan. Monitor belum dinyalakan, kabel VGA tidak ada. Alhasil, saya sendiri yang mempersiapkannya dengan baju penuh dengan keringat. Secara singkat, padat dan jelas saya menyampaikan materi Mendeley kepada peserta. Kurang dari satu setengah jam, pelatihan selesai.
Selanjutnya, saya dengan sopian membantu Pak Ade memberikan pelatihan di Administrasi Pendidikan Pascasarjana UPI.
Pada bulan November 2015, saya diminta pak Ade untuk menggantikannya dalam pelatihan Mendeley di lab. Elind berdasarkan event yang sudah beliau submit di Web Mendeley.
Saya mencoba mengajukan menjadi Mendeley Advisor dengan mengririmkan permohonan melalui Web Mendeley agar bisa membuat pelatihan dan dikirim souvenir langsung dari Mendeley. Hehe. Alhamdulillah setelah menunggu beberapa hari, permohonan saya disetujui oleh Mendeley. Dan saat itu juga saya resmi menjadi Mendeley Advisor. Sebagai Mendeley Advisor tentunya saya dituntut untuk membuat workshop tentang Mendeley. Akhirnya saya mensubmit event ke Web Mendeley dengan judul “Introduction to Mendeley for Bachelor Students Universitas Pendidikan Indonesia”. Alhamdulillah, souvenir telah diterima di DPTE FPTK UPI. Meskipun sedikit terlambat dari jadwalnya, pelatihan tersebut terlaksana dengan jumlah peserta sekitar 40 orang yang dibagi ke dalam dua sesi, sesi 1 pagi hari dan sesi 2 siang hari. Peserta yang hadir bukan hanya dari UPI, akan tetapi ada dari kampus tetangga. Informasi ada kegiatan pelatihan Mendeley katanya dari dosen yang juga mengajar di UPI.







Bulan kedua setelah menjadi Mendeley Advisor, saya mensubmit event kembali ke Web Mendeley dengan judul “Mendeley Workshop for Master Students Universitas Pendidikan Indonesia”. Souvenir langsung dari Belanda sudah diterima masing-masing 40 yang terdiri dari goodie bag, notebook dan stiker. Jika tidak ada halangan workshop akan dilaksanakan secepatnya. Tunggu tanggalnya yaah. Hehehe.



Hatur nuhun pisan Pak Ade Gafar Abdullah.

3 comments:

Powered by Blogger.