Dibalik "Sharing for Learning Series #14"
Pesan singkat WhatsApp masuk dari nama kontak PLN WKB Nisa PIC Wow Diamond yang menginformasikan bahwa saya sebagai pembicara SFL bulan Juli dijadwalkan tgl 18 dan juga menanyakan apakah materinya udah siap? Saya menanyakan balik ini program Sharing For Learning yang kemarin udah lama itu ya mbak? Dan jawabannya adalah betul. Ini program Sharing For Learning tahun 2021 kalau tidak salah. Dari UP3 Ketapang ada M Tiocineri dan saya. Bang Tio sudah lebih dulu menceritakan pengalamannya. Pada saat itu juga hanya internal PLN saja sebagai pembicara. Nah series-series berikutnya ada dari eksternal. Termasuk saya yang diberi kesempatan bulan Juli 2023 ini, ada guest star dari Eksternal. Ini yang membuat cukup menantang karena yang hadir zoom sepertinya sangat beragam dan akan cukup banyak.
Sebenernya pada awal program ini bergulir sudah diminta untuk menulis pengalaman dan membuat materi presentasinya. Jadi saya sudah menyiapkannya dengan materia Pemanfaatan Google sebagai Pengelola Aset Distribusi di ULP. Namun karena disana tertulis pegawai 3T, maka sepertinya lebih relevan kalau saya menceritakan bagaimana mengelola Pelayanan Unit Tersebar, dimana semua proses bisnis di ULP ada di Pelayanan Unit Tersebar. Mulai pelayanan pelanggan, transaksi energi, teknik, udan juga K3L. Akhirnya saya membuat presentasi terkait strategi menguasai sedikit dari berbagai proses bisnis yang ada. Setelah saya kirim presentasinya, ternyata ada koreksi "boleh aja mas menceritakan proses bisnis yang ada, tapi mungkin ada satu pengalaman yang menarik, yang mengesankan yang bisa dijadikan pelajaran bagi temen-temen yang lain, sesuai dengan nama programnya". "Oke baiklah kalau begitu mbak" jawab saya.
Saya revisi kembali presentasinya, proses
bisnis menjadi satu slide, struktur organisasi di ULP dan wilayah kerja satu
slide. Slidenya berikutnya pengelolaan aset distribusi. Saya menanyakan kembali
"boleh nggak kalau lebih dari satu pengalaman yang diceritakannya?".
"Boleh aja mas" jawabnya. Maka saya memasukkan dua cerita lainnya,
yaitu terkait tunggakan yang sebenarnya sudah ada di materi yang terkirim.
Tinggal memisahkan dari slide pelayanan pelanggan. Cerita lainnya adalah pernah
mengalami bagaimana mengelola media sosial, yang saat itu secara langsung
mengupdate informasi kelistrikan dan membalas setiap komentar netizen. Ada
banyak komentar yang kadang membuat tertawa ataupun kesal saat membacanya. Saya
tetap menjawab sesuai kondisi kelistrikan terkini, terkadang juga menjawab
menggunakan analogi-analogi sederhana yang sebisa mungkin bisa diterima oleh
masyarakat luas. Tanpa beban, tanpa berharap apapun saya mengelola media sosial
tersebut dengan senang hati. Alasannya adalah ketika mendapat komentar yang
sangat positif, komentar yang memberi dukungan kepada PLN, ada rasa bahagia dan
bangga yang muncul dalam diri dalam hati ini. Sehingga dengan enjoy, saya
mengelolanya. Hingga ada satu moment yang membuat saya agak kendor
mengelolanya, yang saya ceritakan pada live zoom SFL. Hehe. Saya kirim kembali
presentasi, "saya kirim kembali ke grup ya mas, barangkali ada masukkan dari
yang lain" jawab mbak nisa sekaligus menginformasikan bahwa ada gladi pada
senin 17 Juli 2023 di jam 13.30 WIB. Waktu untuk presentasi diberikan 15 menit.
Setelah coba melatih di jumat malam, kalau 15
menit dengan slide segitu, harus diburu buru. Maka saya memutuskan untuk
menghapus slide struktur organisasi dan wilayah kerja, serta slide strategi
menguasai proses bisnis pelayanan unit tersebar. Agar temponya tidak cepat dan
lebih leluasa bercerita. Sehingga susunannya adalah, pertama pengelolaan aset,
kedua mengelola media sosial, ketiga tunggakan, kedua slide terakhir
menampilkan sedikit kontribusi serta potret pengalaman.
Kami sudah merencanakan jauh hari sebelumnya
senin 17 Juli untuk mengurus surat masa bakti istri di Dinas Kesahatan Kab.
Ketapang. Rencanya setelah selesai mengurus, langsung pulang ke rumah agar bisa
terkejar untuk gladi SFL. Namun karena harus menunggu kepala dinas, maka kami
memutuskan untuk zoom gladi di Ketapang, tepatnya di Masjid Agung Al Ikhlas.
Saat saya gladi, anak-anak bermain di halaman masjid bersama mamahnya. Setelah
semua urusan selesai, saya sudah gladi dan urusan di dinas selesai, kami pulang
ke rumah. Oh, iya rumah yang kami tinggali adalah di Kab. Kayong Utara,
tepatnya di Melano, jarak dengan Ketapang kurang lebih 100 km, ditempuh 2-3
jam.
Selasa pagi 18 Juli 2023, saya berangkat agak
pagi untuk persiapan sebelum bercerita melalui zoom. Beberapa hari terakhir
kondisi internet di kantor belum stabil, kadang lemot, kadang tidak tersambung.
Alhasil saya tathering mengunakan handphone pribadi, sim 1. Mulai dari
pembukaan, opening speech dan ketika saya mengawali kalimat pembuka koneksi
bagus dan stabil. Namun saat cerita terakhir yaitu tunggakan, tiba-tiba koneksi
terputus. Saya lihat handphone, ada sms dari provider telekomunikasi
"Kuota anda telah habis. Cek kuota lainnya atau aktifkan Ekstra Kuota".
Langsung kualihkan ke sim 2 dan cerita kembali dilanjutkan. Hingga slide
terakhir.
Ada 3 pertanyaan yang dipilih, pertama tentang
bagaimana mengelola sumber daya yang banyak agar efektif dan efisien? Kedua
terkait keamanan data pada google. Ketiga berkaitan dengan konflik internal dan
eksternal. Jika di live zoom kemarin belum lengkap, maka izinkan saya untuk
menjawab pertanyaan ketiga disini ya bapak dan ibu.
Dalam bekerja, konflik-konflik internal tidak
bisa dihindari. Kita kategorikan dulu ini konfliknya personal atau berkaitan
dengan pekerjaan. Kalau terkait pekerjaan itu hal yang biasa menurut saya,
karena hal tersebut adalah bumbu bumbu dalam bekerja. Hehe. Karena saya sering
mengalaminya, ya persepektif saya sih ketika ada hal hal yang kurang, atau
perbaikan atau ketidaknyamanan pribadi, saya langsung mengungkapkannya. Tetapi
ketika selesai, ya kembali bekerja seperti biasa. Kalau konfliknya masalah
personal yang dibawa-bawa ke pekerjaan ini sebenernya kurang profesional. Dan
kalau ada konflik seperti ini, saya pribadi berpikir kembali "saya bekerja
untuk siapa?" Untuk rekan kerja? Untuk atasan? Sepertinya tidak, untuk
perusahaan serta saya bekerja untuk diri sendiri, memenuhi kebutuhan keluarga
yang insya Allah dinilai sebagai ibadah. Juga untuk masyarakat, pelanggan.
Kalau pelanggan senang dengan pelayanan kita, itu adalah indikator kebanggaan
dalam diri. Jadi kalau orang lain atau atasan tidak suka dengan saya, ya gak
apa-apa, enjoy aja. Makanya kalau saya dicap kurang sip oleh manajemen, ya baik
baik aja. Nggak ngaruh ke kehidupan pribadi saya juga. Dan juga kalau
"tersingkir" karena hal personal, berarti bisa mengukur kualitas diri
pribadi.
Untuk konflik eksternal ini sebenernya kita
harus hati-hati, kalau memang kita sesuai prosedur, sesuai dengan kondisi yang
ada, dan apabila eksternal tidak menerima ataupun mau melaporkan ke ketapang,
ke kalbar misalnya. Kalau saya sih ya tinggal dilaporkan aja, kalau saya sesuai
prosedur dan benar. Ini pelajaran dari istri yang sering mengalaminya
berkali-kali ketika menghadapi pasien, hingga bertengkar, ada yang mau
melaporkan ada yang mau memviralkan. Dan juga kita tidak mengiyakan saja apa
yang diinginkan oleh pihak eksternal, sekiranya adalah bukan wewenang PLN,
misalnya instalasi dalam yang memang mungkin agak rumit, ya kita sampaikan,
kita hanya bisa membantu mencarikan instalatir atau dari rekan-rekan yantek,
dan sampaikan mungkin ada biayanya. Jangan sampai memberatkan kita juga,
memberatkan perusahaan, mengusahakan yang memang sebenernya mungkin juga
tanggung jawab pihak eksternal. Yang tujuannya adalah melayani tetapi malah
boncos juga. Tetap menjaga komunikasi yang baik dengan berbagai pihak
eksternal. Karena mereka adalah partner kita sebagai PLN dalam melayani
masyarakat.
Sebagai penutup pada live zoom kemarin, tidak
ada pantun, tidak ada kalimat mutiara. Hanya kalimat semangat untuk rekan-rekan
seperjuangan di penghujung negeri, di pulau terluar, sesuai kalimat warisan,
kalimat turun temurun.
Semua akan (p)indah pada waktunya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatu.
Terimakasih kepada panitia, yang sudah memberi
kesempatan pada saya, ini pengalaman yang berharga, menyenangkan dan
membanggakan bagi saya pribadi. Sekaligus pembelajaran bagi saya.
Terimakasih kepada teman-teman yang meluangkan
waktu di sela sela kesibukan dalam bekerja untuk mendengarkan cerita saya.
Mohon maaf banyak kekurangan.
Terimakasih juga yang sudah membaca tulisan
ini sampai akhir.
Semoga apa yang kita semogakan akan
disemogakan oleh yang Maha Menyemogakan. Aamiin.
