Pasien IGD Mendadak Kerasukan
Ponsel istri berdering, aku sudah menduga bahwa itu adalah panggilan dari IGD Puskesmas. Minggu ini adalah gilirannya jaga IGD Puskesmas Rawat Inap. Aku hanya mendengar obrolan istri dengan petugas yang sedang piket di IGD yang sudah mulai tidak asing ditelingaku tentang istilah-istilah dalam bidang kesehatan. Perawat IGD memberi informasi bahwa ada pasien beserta menyebutkan gejala-gejala yang dialami pasien tersebut. Pasien tersebut seorang nenek dari sawit, ternyata menderita sakit kusta. Istri langsung menanggapi dengan memberikan arahan tindakan yang dilakukan serta mengingatkan untuk menggunakan handscoon dalam memerika pasien. Karena penyakit kusta adalah penyakit kulit yang menular. Sambil menemaninya menuju ke IGD, aku mengingatkan istri juga agar berhati-hati dalam memeriksanya.
Di IGD, seperti biasa aku hanya menunggu di luar sambil bermain gadget. Sebenernya rencana keluar adalah untuk membeli cabe dan sayuran agar keesokan harinya tidak keluar lagi, alias bisa leyeh-leyeh. Sambil menunggu istri yang sedang memerika pasien, aku sempatkan untuk ke salah satu jasa pengiriman karena dapat sms barangnya sudah sampai. Karena waktu sudah menunjukan pukul 17.00 jasa pengiriman tutup. Ketika kembali ke IGD, ternyata istri masih belum selesai. Aku kembali menunggu di luar, sampai adzan Magrib berkumandang. Istri masih belum juga keluar dari IGD. Beberapa menit kemudian, istri dan perawat kak Maya keluar dari IGD berbarengan sambil agak histeris dan berpelukan. Aku yang duduk tidak jauh dari IGD menghampirinya bertanya. Setelah agak tenang, istri dan kak Maya bercerita ketika keduanya sedang duduk, istri sedang menuliskan surat rujukan dan kak Maya baru selesai memberikan infus kepada nenek, tiba-tiba neneknya duduk tegak kemudian cekikikan sendiri sambil mengangkat tangannya, kedua matanya menatap istri. Istri dan kak Maya masih ketakutan atas kejadian tesebut. Karena surat rujukannya sudah selesai, maka kami pulang ke rumah. Istri masih merasa ketakutan.
Di rumah, istri menanyakan ke kak Maya pasiennya sudah berangkat atau belum. Balasan dari kak Maya, belum dok, ini mau dibawa ke rumah Mak Haji warung depan puskesmas dulu. Nenek tersebut masih keluarganya Mak Haji. Tapi ada yang janggal pada neneknya ketika dibawa keluar menggunakan kursi roda menuju rumah Mak Haji. Dengan nada yang sama sekali berbeda pada saat pemeriksaan awal, nada seperti perempuan yang masih muda. Dengan lantang nenek sambil sedikit cekikikan berucap "terimakasih semuanya, terimakasih bapak ibu, ini perawatannya saya bayar pakai emas".
Kak Ita, perawat yang rumahnya berdekatan dengan Mak Haji belakangnya muara yang ke arah laut menceritakan bahwa nenek itu biasa seperti itu, karena sering jam 12 malam pergi ke tepi muara sendiri sambil cekikikan. Konon katanya makhluk yang dijuluki kuntilanak yang merasukinya. Anak-anak mak Haji juga tidak melahirkan di rumah itu jika ada nenek tersebut tapi melahirkan di Jawa.
Dugaan istri sepertinya benar, makhluk yang merasuki nenek tersebut menatap tajam kepada istri karena sedang hamil.
Kemarin malam diceritkan ada kuyang yang berkeliaran di jalan masuk yang ke dalam dekat pasar yang menjual hasil laut. Warga pun heboh mengejarnya hingga tengah malam. Tapi tidak dapat ditangkapnya makhluk tersebut. Menurut informasi kuyang adalah jejadian yang berwujud kepala terbang yang menjadi targetnya adalah anak-anak yang baru lahir serta ibu hamil. Warga setempat juga biasa menyebutnya penanggal. Target makhluk-makhluk ini adalah anak-anak yang baru lahir serta ibu hamil bungas (anak pertama).
Malam hari saat kejadian nenek kerasukan menurut informasi ada Kuntilanak di jalan yang sama saat ada kuyang.
Sejujurnya, aku dan istri merasa ketakutan. Ingin rasanya segera memulangkan istri ke Jawa akan tetapi masih dalam tugas dan rencana pulang adalah bulan Februari, karena HPL nya adalah akhir Maret. Sehingga dapat ijin dua bulan.
Kami hanya bisa berdoa, "Ya Allah, Engkau Yang Maha Kuasa, Maha Pencipta, hilangkan rasa takut dalam diri kami terhadap makhluk-makhlukmu yang lain ya Rabb. Ya Allah, Engkau Yang Maha Pelindung, lindungilah kami agar selalu dalam lindungan-Mu. Jagalah kami dan bayi dalam kandungan istri hamba dari gangguan jin, syaitan, manusia, dan makhluk-Mu yang lain yang berniat jahat. Selamtkanlah bayi kami ya Allah. Kami hanya berpasrah kepada-Mu ya Rabb. Hanya kepada-Mu lah kami berlindung dari kejahatan. Berikan kami yang terbaik menurut-Mu ya Rabb".
19 Januari 2020
No comments: