Berawal dari Rasa Penasaran
Dengan
adanya program 35.000 MW oleh pemerintah, PLN sebagai perusahaan bidang
kelistrikan harus mempersiapkan segala hal untuk mencapai target program
termasuk sumber daya manusianya. Oleh karenanya, mulai dari 2014 (kalau tidak
salah) PLN membuka rekrutment pegawai baru secara besar-besaran sampai dengan
saat ini, dalam satu tahun bisa dua sampai empat kali rekrutment, baik melalui
rekrutment per kota maupun melalui job fair yang diadakan kampus-kampus
tertentu.
Setelah
gagal dalam rekrutmen PLN awal tahun 2016, aku tidak mendaftar lagi untuk
beberapa rekrutment berikutnya. Karena diterima di perusahaan swasta yang
berlokasi di daerah Karawang dengan status karyawan kontrak. Selain itu juga
karena untuk mendaftar kita diharuskan ke lokasi, misal job fair Polban, ITB,
sedangkan sebagai karyawan kontrak masih belum memiliki cuti dan juga ada PKWT
dengan pihak perusahaan. Jadi, saya mengurungkan niat untuk mengikuti rekrutmen
PLN dan menikmati dulu apa yang ada.
Waktu
itu dengan kondisi yang ada, sebenarnya aku tidak lagi berminat untuk mengikuti
rekrutment PLN yang harus ditempatkan di semua wilayah kerja PLN, artinya siap
untuk seluruh wilayah NKRI. Sempat menulis juga bahwa pegawai PLN dengan
pegawai swasta adalah sama saja, sama-sama pegawai. Untuk masalah fee, jika
perusahaan swasta yang bonafit dengan level tertentu tidak kalah dengan pegawai
PLN. Yang membedakan menurut pemikiranku pada waktu itu adalah kebanggan,
strata sosial, dan pekerjaannya relatif tidak terlalu berat secara fisik.
Ketika bisa menjadi bagian dari keluarga PLN merupakan kebanggan bagi keluarga
dan diri sendiri. Dulu yang katanya kalau nggak punya keluarga pegawai mustahil
bisa masuk lingkaran ini, tapi sangat terlihat ketika kepemimpinan Pak Dahlan,
rekrutment dibuka secara lebar untuk umum, baik yang ada hubungannya dengan
pegawai sampai rakyat biasa memiliki kesempatan yang sama untuk bisa bergabung
dengan PLN, rekrutment berbau nepotisme sangat berkurang.
Dosen
nanya lewat temenku, katanya umar nyoba tes pln lagi enggak, kenapa si umar
nggak lolos padahal ipk nya nggak terlalu kecil lulus pun nggak telat.
Bulan
Oktober 2016 PLN membuka kembali rekrutment di 7 kota. Cara apply rekrutment
bulan oktober ini melalui web atau aplikasi rekrutment, jadi kita tidak perlu
lagi mengirim surat ataupun dating ke booth job fair kampus. Cukup menyiapkan
scan persayaratan dan tentunya koneksi internet yang stabil. Alasan inilah yang
membuat saya mencoba kembali ikut tes PLN. Rasa penasaran pun datang lagi,
“penasaran ah, masa sih saya nggak bisa lolos tes PLN, temen-temen aja bisa,
masa saya nggak bisa, iseng-iseng berhadiah lah, itung itung uji kemampuan,
hehe”. Berawal dari pengalaman ikut tes Jogja yang kemudian gagal, kesempatan
ini saya memilih lokasi tes Jakarta. Jakarta biasanya dengan peserta
terbanyak jadi daya tampungnya pun
banyak, sehingga kesempatannya lebih besar.
Akhirnya
saya apply rekrutmen PLN dengan lokasi tes Jakarta.
Wah sekarang di pln mar
ReplyDeleteAlhamdulillah ya, tapi masih ojt.
Delete