Nabung Emas


Sebenarnya niatan nabung dalam bentuk emas sudah ada sejak tahun 2016, pas awal bekerja di perusahaan yang berlokasi di Karawang. Perusahaan yang jadi rujukan untuk nabung emas adalah Pegadaian. Entah sejak kapan Pegadaian masuk ke dalam bisnis emas, karena yang saya tahu dulu Pegadaian adalah tempat menggadaikan barang untuk mendapatkan uang tunai, dengan slogannya “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”. Dipertemukan melalui facebook dengan salah satu senior di kampus yang memposting investasi emas.

Ternyata beliau bertugas di Pegadaian. Ngobrol via chat tentang keuntungan nabung emas, tata cara dan harganya. Ada cara beli emas tunai dan kredit katanya. Harganya sesuai dengan yang ada di website resmi Pegadaian. Atau bisa donwload aplikasinya di playstore. Sudah cukup penjelasan dari beliau, tinggal menunggu waktu datang langsung ke kantor Pegadaian terdekat. Namun sebulan, dua bulan, sampai berbulan-bulan belum sempat ke kantor Pegadaian. Akhirnya nabung emas pun ditunda.

Setelah pindah kerja, keinginan nabung dalam bentuk emas muncul kembali. Dilandasi oleh keinginan agar bisa menyimpan uang dalam bentuk barang yang tidak bisa diambil secara tiba-tiba. Jika uang ditabungkan di bank, itu memang dalam bentuk barang yaitu kartu ATM akan tetapi atm tersebut bisa digunakan untuk transaksi langsung dalam berbelanja terlebih lagi kalau udah terdaftar m-banking atau internet banking, sangat mudah tergiur untuk belanja online. Namun begitu, kembali kepada masing-masing juga sih sebenernya. Kalau saya sih untuk lebih memproteksi diri dari godaan belanja dengan iming-iming diskon yang sebenarnya bukan kebutuhan.
Akhirnya saya mencari tata cara dan harganya untuk bisa nabung emas. Melalui website resmi Pegadaian, kita bisa melihat harga jual dan harga beli emas. Tata cara memiliki emas batangan (logam mulia), baik secara tunai ataupun kredit. Simulasi cicilan emas juga ada di website resminya. Harga jual adalah harga emas yang dijual oleh Pegadaian kepada pembeli. Harga beli adalah harga beli kembali emas oleh Pegadaian, apabila ada yang memiliki emas dan ingin menjual kembali ke Pegadaian.

Informasi melalui website masih belum puas, karena tidak terjadi komunikasi dua arah, akhirnya datang langsung ke gerai Pegadaian terdekat untuk mencari informasi tentang emas. Di Pegadaian, ada dua merk emas batangan (Logam Mulia) yaitu Antam dan UBS. UBS ini pemain baru dalam emas batangan, sebelumnya hanya di emas perhiasan. Emas Antam sudah tersertifikasi London Bullion Market Association (LBMA), artinya LM Antam bisa untuk transaksi di luar negeri. Saya semakin tertarik dan berniat mengambil cicilan LM 10 gr dan 5 gr. Tetapi karena memang tidak membawa uang pada saat itu, sehingga tidak langsung transaksi saat itu juga. Ketika sudah mendapat informasi secara lengkap langsung dari tim Pegadaian, untuk bisa memiliki LM ada tiga cara, pertama beli LM secara tunai, kedua cicilan emas, ketiga membuat rekening tabungan emas. Dari situ mulai berpikir apakah mengambil cicilan emas atau membuat rekening tabungan emas. Perbedaannya cicilan emas adalah kita membeli emas dengan cara mengangsur/cicil tetap setiap bulan. Misal kita mau cicil emas yang 10 gr, nanti akan dihitung berdasarkan presentase kenaikan harga emas setiap bulan, kemudian ditetapkan harganya, ada pembayaran minimalnya, untuk waktunya dapat disesuaikan dengan kemampuan kita. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat simulasinya melalui website resmi Pegadaian. Sedangkan tabungan emas adalah kita menyetor uang kemudian dikonversikan kedalam emas sesuai harga emas saat setor uang tunai. Minimal nabung enam ribu rupiah. Kita bebas nabung kapanpun, selagi ada uang tunai. Tidak terikat bulanan, setiap haripun bisa.

Setelah berhari-berhari tidak menentukan pilihan, malah pilihannya adalah dengan membeli LM tunai nitip ke istri kawan yang kebetulan lagi di pontianak. Beli logam mulia di Gerai 24 Pegadaian Pontianak, diberi pilihan mau yang UBS atau Antam beserta harganya. Karena yang kepingan 10 gr Antam kosong, alhasil memilih yang UBS. Alhamdulillah Logam Mulia pertama saya. Selang beberapa bulan karena ada kebutuhan yang harus ditunaikan, yaitu membeli sepeda motor untuk ibu maka LM tersebut saya jual ke Pegadaian dengan selisih lima puluh ribu dari saya beli. Rugi? Sebenernya enggak juga karena dalam waktu kurang lebih 3-4 bulan hanya selisih harga 50ribu. kalau dibandingkan dengan barang elektronik atau kendaraan. Karena memang LM adalah investasi jangka panjang bukan untuk satu atau dua bulan.

Saat saya jual emas batangan tersebut, kawan yang mengantarkan saya buka rekening tabungan emas Pegadaian. Saya tergiur untuk buka juga. Setelah pulang dari Cirebon, akhirnya saya membuka rekening tabungan emas di Pegadaian. Tercatat saya daftar sebagai nasabah tabungan emas Pegadaian tanggal 03 April 2018. Sampai hari ini tabungan emas itu aktif. Menyisihkan sepuluh ribu atau dua puluh ribu setiap hari dalam seminggu, langsung disetorkan ke Pegadaian. Kemudian mungkin ada pertanyaan, bagaiman tipsnya untuk membeli emas atau nabung emas? Bukan saat harga turun, tetapi yaps saat ada uang, langsung belikan atau tabungkan sebelum tergoda belanja diskonan online.



No comments:

Powered by Blogger.